Dua Wartawan Alami Kekerasan, Polri Klaim May Day Kondusif
jpnn.com, JAKARTA - Dua orang wartawan di Bandung, yakni fotografer Tempo bernama Prima Mulia dan wartawan freelance Iqbal Kusumadireza mengalami kekerasan saat meliput aksi buruh, Rabu (1/5/2019). Namun, Polri mengklaim peringatan Hari Buruh atau May Day di Indonesia berlangsung kondusif.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, peringatan May Day di Jakarta sangat kondusif. Unjuk rasa di delapan titik berjalan damai. “Tidak ada kejadian menonjol,” kata Dedi seperti dilansir JawaPos.com.
BACA JUGA: Wartawan Alami Kekerasan saat Meliput May Day
Menurut dia, peringatan May Day di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung juga berlangsung lancar. Bahkan, banyak serikat buruh yang menggelar lomba dan kegiatan sosial.
Polri mengerahkan personel keamanan bersama jajaran TNI dan Satpol PP. Kendati peringatan May Day digelar saat penghitungan suara pemilu masih berlangsung, tetap tidak ada gangguan apa pun. “Karena itu, Polri berterima kasih kepada semua pekerja,” ucapnya.
Kapolrestabes Bandung Kombespol Irman Sugema mengatakan, kejadian itu diduga disebabkan kesalahpahaman. “Saat kejadian, kepolisian sedang mengamankan remaja berpakaian hitam. Mereka juga mengambil gambar,” kata Irman.
BACA JUGA: Komisi III Kecam Penganiayaan Wartawan di Hari Buruh
Menurut dia, pihaknya telah berkomunikasi dengan dua wartawan yang menjadi korban tersebut. Soal tindakan kepada anak buahnya yang brutal itu, Irman berjanji memprosesnya sesuai aturan.
Polri mengklaim peringatan Hari Buruh di Indonesia berlangsung tanpa kejadian menonjol, di Ibu Kota maupun di daerah.
- PUI Nilai Polri Sukses Mengamankan Arus Mudik Lebaran
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Lemkapi Nilai Kinerja Antarpihak dalam Mengelola Arus Mudik dan Balik Sukses
- Polri Gali Makam Korban Pembunuhan oleh Oknum TNI AL
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada
- 5 Berita Terpopuler: Buntut Bentrok TNI AL & Brimob, 2 Jenderal Minta Maaf, 6 Polisi & 4 Tentara Luka-Luka