Dulu Berjuang Memerdekakan Indonesia, Kini Hidupnya Sangat Merana

Dulu Berjuang Memerdekakan Indonesia, Kini Hidupnya Sangat Merana
BANTU SEMBAKO: Ipda Salahuddin Kurdi menjenguk Kai Atul dan menyerahkan bantuan sembako. Foto: Radar Banjarmasin/JPNN

jpnn.com - Satu lagi potret mantan pejuang Indonesia yang masa tuanya penuh dengan keterbatasan.

Kai Atul. Begitu dia dipanggil oleh warga Desa Gendang Timburu, Kecamatan Sungai Durian, Kalimantan Selatan.

Hidupnya kini sangat merana. Dia tinggal di rumah panggung berlantai bambu.

Pria yang diyakini berusia lebih dari seratus tahun itu juga tak bisa berjalan.

Kai Atul harus dipapah ketika hendak ke kamar mandi atau melakukan kegiatan lain.

Namun, dia masih bisa berbicara dengan cukup jelas.

"Semangatnya masih kuat," ujar Kapolsek Sungai Durian Ipda Salahuddin Kurdi kepada Radar Banjarmasin sebagaimana dilansir Prokal, Rabu (14/6).

Salahuddin mengatakan, Kai Atul memang hidup dalam keterbatasan ekonomi. "

Satu lagi potret mantan pejuang Indonesia yang masa tuanya penuh dengan keterbatasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News