Dulu Nenek Ini Cantik, Mengalungkan Bunga untuk Bung Karno

Dulu Nenek Ini Cantik, Mengalungkan Bunga untuk Bung Karno
Hj. Sarah Samsudin Fabanyo saksi sejarah yang mengalungkan bunga untuk Presiden Soekarno. Foto: Fakhrudin Abdullah/Malut Post/JPNN.com

Hj. Sarah waktu mudanya cantik dan cerdas, serta memiliki mental yang baik karena dididik di lembaga penerangan.

Diceritakan, kunjungan Bung Karno ke Malut saat itu ingin bertemu dengan para Sultan, termasuk Sultan Tidore.

Suasana KotaTernate maupun Tidore di sekitar 1951, lanjutnya, saat itu begitu ramai. Mulai dari pihak kesultanan, tokoh pemuda dan lainnya berkumpul di Ternate menyambut kedatangan tokoh kharismatik itu.

Penjemputan Bung Karno saat itu, menurut Hj Sarah, dilakukan di Pelabuhan Ahmad Yani.

Ketika itu di sepanjang lautan Tidore dan Ternate, dipenuhi kapal kora-kora, yang berhiaskan janur kuning. Ditanya ketika tanggal berapa dan hari apa, istri (alm) Awat Tukan ini mengaku sudah tidak ingat.

Kunjungan berikutnya, ketika Papua sudah dilepas Sultan Tidore untuk bergabung dengan NKRI.

Cerita Hj Sarah, saat itu ia sudah berada di Papua, tepatnya sekarang di Pulau Dom Kota Sorong provinsi Papua Barat.

Diceritakan, saat Papua masuk NKRI suasana Papua biasa- biasa saja. Saat kunjungan Bung Karno di acara penerimaan Papua bergabung NKRI, bukan lagi dirinya yang mengalungkan bunga.

Di tengah semaraknya peringatan Hari Jadi Tidore (HJT) ke 909, 12 April 2017, seorang nenek tampak duduk berjejer di deretan kursi VIP yang disediakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News