Emak – emak Ditangkap, tapi kok Laporan Kubu Prabowo – Sandi Dicueki?

Emak – emak Ditangkap, tapi kok Laporan Kubu Prabowo – Sandi Dicueki?
Kantor Polisi. ILUSTRASI. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Pipin Sopian meminta hukum tegak terhadap siapapun, ketika ditanyai kasus tiga emak – emak ditangkap Polres Karawang atas dugaan fitnah kepada Jokowi.

Sebab, kata Pipin, pihaknya mencium aroma tebang pilih pengusutan kasus hukum. Polisi, tidak pernah mengusut fitnah terhadap Prabowo - Sandiaga yang viral di dunia maya.

"Di media sosial mengatakan, kalau Prabowo - Sandiaga memimpin, radikalisme dan fundamentalisme akan memimpin di Indonesia. Wahabi akan memimpin di Indonesia. Itu adalah fitnah yang sungguh kejam," kata Pipin, kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/2).

BACA JUGA: Trio Emak-Emak Penyebar Fitnah Bukan Timses Prabowo, Tapi..

Pipin mengatakan, kubu Prabowo - Sandiaga telah melaporkan fitnah tersebut. Namun, laporan tak kunjung diproses. Pihak-pihak yang melayangkan fitnah, tak pernah diburu polisi.

"Jadi ini keadilan. Saya melaporkan seorang Guntur Romli yang waktu itu melakukan dugaan fitnah dan penghinaan terhadap reuni 212, sampai saat ini tidak juga diproses," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Pipin mengatakan, iklim demokrasi berpotensi rusak ketika penegakkan hukum tebang pilih. Muncul kesan pembungkaman terhadap pihak penantang capres petahana.

"Kenapa ketika yang melakukan potensi dugaan hoaks itu adalah dari para pihak pendukung 02, kemudian langsung di proses. Jadi, ini soal keadilan. Kalau penegak hukum adil bagi semua, saya yakin pemilu akan berjalan dengan lancar," pungkasnya.

Kubu Prabowo – Sandi mendesak aparat hukum bertindak adil, tidak hanya emak – emak di Karawang yang ditangkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News