Evaluasi Kontrak Operator Air

Evaluasi Kontrak Operator Air
Evaluasi Kontrak Operator Air
BUTUH PEMBENAHAN: Warga Cakung Timur, beberapa pekan lalu terpaksa antre mengambil air bersih di sumur tetangga. Antrean air yang berlangsung beberapa hari tersebut disebabkan karena jebolnya pipa pengaliran air salah asatu operator. Akibatnya pasokan air ke wilayah Jakarta Timur terganggu.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto sangat menyesalkan jika ada rencana kenaikan air bersih di kawasan ibu kota. Pasalnya, hingga saat ini, persoalan air belum tuntas. Masalah demi masalah kerap terjadi. Mulai krisis air hingga kualitas air di bawah standar. Ironisnya, persoalan yang membelenggu pelayanan air tersebut hampir terjadi setiap tahunnya.

’’Kualitas pelayanan saja belum beres kok mau naik. Logikannya dari mana. Dahulukan masyarakat, baru minta kenaikan,’’ ujarnya, kemarin.Banyaknya keluhan masyarakat dalam pelayanan air membuktikan masih ada masalah yang harus diselesaikan. Seharusnya, PDAM Jaya bisa lebih teliti dalam mengalisis masalah. Tidak memojokkan masyarakat dengan menyetujui kenaikan tarif dan memback up tuntutan operator. Sebagai perusahaan milik daerah, masyarakat yang harus dibela.

Banyaknya permasalahan pelayanan air, pengalaman di sejumlah kota besar di dunia, pengelolaan tidak lagi ditangani swasta. Alasannya, jika ditangani swasta, keuntungan yang akan lebih dikedepankan dan bukan pelayanan. Mengingat tidak ada satupun perusahaan swasta yang tidak mencari untung. Hal itu terkadang melupakan pelayanan. Sebagai gantinya, seluruh pelayanan yang bersentuhan dengan masyarakat banyak diambilalih oleh pemerintah. ’’Pasti ada yang bertanya, apa nanti kalau ditangani pemerintah tidak korupsi, kan ada BPK, ada KPK, masyarakat harus percaya itu,’’ katanya.

BUTUH PEMBENAHAN: Warga Cakung Timur, beberapa pekan lalu terpaksa antre mengambil air bersih di sumur tetangga. Antrean air yang berlangsung beberapa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News