Fahri Minta Evakuasi Korban Bencana Sulteng Dilanjutkan

Fahri Minta Evakuasi Korban Bencana Sulteng Dilanjutkan
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Foto: Bagian Pemberitaan DPR

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masa tanggap darurat penanganan bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng) berakhir, Kamis 11 Oktober 2018.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta penanganan bencana Sulteng harus terus berlanjut, seperti ketika menangani gempa bumi dan tsunami di Aceh 2004. Bahkan, Fahri mendorong dibentuk lembaga khusus untuk melakukan rekonstruksi total, termasuk mengembalikan kondisi mental korban bencana.

“Masyarakat harus didampigi apalagi sekarang masyarakat internasional itu datang. Itu harus difasilitasi, diberi lembaga," kata Fahri di gedung parlemen, Jakarta, Senin (8/10).

Dia mengatakan sekarang ini kapal-kapal asing lagi datang memberikan bantuan, termasuk membawa ahli. Karena itu harus ada yang mengoordinasi dan memfasilitasi.

“Beri lembaga khusus dong. Tidak mungkin orang-orang asing datang ke departemen ini, kasih ke departemen itu. Izin sana dan sini, kan tidak mungkin," paparnya.

Menurut Fahri, perlu keseriusan sampai di ujung untuk menangani bencana. "Orang menunggu dan frustasi kalau itu tidak diselesaikan," jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat (Pusdatin dan Humas) BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan evakuasi korban akan selesai 11 Oktober 2018.

"Kalau tidak ditemukan akan dinyatakan sebagai korban hilang," kata Sutopo di gedung BNPB, Jakarta, Minggu (7/10).(boy/jpnn)


Fahri Hamzah meminta penanganan bencana Sulteng harus terus berlanjut, seperti ketika menangani gempa bumi dan tsunami di Aceh 2004.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News