Fakta Mengejutkan tentang Ambulans Gerindra Berisi Batu saat Kerusuhan

Fakta Mengejutkan tentang Ambulans Gerindra Berisi Batu saat Kerusuhan
Raden Prabowo Argo Yuwono. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ambulans berlogo Partai Gerindra ditemukan aparat saat demonstrasi di sekitar Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (21/5). Ambulans tersebut diketahui dipenuhi batu yang diduga dipakai untuk menyerang petugas.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ambulans itu milik PT Arsari Pratama. “Ambulans atas nama PT Arsari Pratama yang beralamat di Jakarta Pusat. Di dalamnya ada lima orang dan juga beberapa batu,” kata Argo, Kamis (23/5).

Kelimanya pun sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden rusuh pada 21 Mei kemarin. Tiga tersangka berasal dari Tasikmalaya, yakni Y (sopir), I (Sekretaris DPC Gerindra Tasikmalaya), dan O (Wakil Sekretaris DPC Gerindra Tasikmalaya). Untuk dua tersangka lainnya berasal dari Riau dengan inisial HS dan SGC.

“Ketiga tersangka dari Tasikmalaya ke Jakarta karena ada intruksi. Ada perintah dari Ketua DPC (Gerindra) kemudian mereka bertiga berangkat ke Jakarta. Tujuan mengirimkan ambulans ke Jakarta untuk membantu korban di kegiatan 22 Mei,” beber Argo.

(Baca Lagi: Publik Layak Tahu Ambulans dari Partai Mana yang Menyuplai Batu Buat Demonstran)

Begitu tiba di kawasan Cokroaminoto, Jakarta Pusat, ketiga tersangka mengangkut dua penumpang lainnya, yakni HS dan SGC. Kedua orang yang juga ditetapkan tersangka ini berasal dari Riau dan merupakan pendukung paslon 02.

“Jadi berlima mereka berangkat ke arah Bawaslu. Sekitar 04.00 WIB terjadi lempar-lemparan antara petugas dengan pengunjuk rasa. Kemudian ada saksi melihat batu diambil dari mobil (ambulans) itu,” jelas Argo.

Mengetahui hal tersebut, polisi pun langsung mengamankan mobil dan kelima tersangka ke Polda Metro Jaya. “Kemudian tim menyisir dan ditemukan batu. Ambulans beserta penumpang dibawa ke Polda Metro Jaya,” tambah Argo. (cuy/jpnn)

Ambulans Gerindra itu berisi batu yang diduga dipakai untuk menyerang petugas. Mobil tersebut tiba di Jakarta atas perintah petinggi Gerindra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News