Filipina Gelar Referendum Wilayah Otonomi Khusus Muslim

Filipina Gelar Referendum Wilayah Otonomi Khusus Muslim
Warga memilih dalam referendum Bangsamoro. Foto: Anadolu

jpnn.com, MANILA - Sebuah proses penting berlangsung di Filipina bagian selatan kemarin (21/1). Atas restu Presiden Rodrigo Duterte, Commission on Elections (Comelec) menggelar referendum.

Ribuan warga ikut menentukan masa depan Bangsamoro Organic Law (BOL) yang akan menjadi landasan berdirinya wilayah otonomi khusus muslim di Filipina.

"Kami percaya rakyat akan mendukung kami," ujar Ketua Moro Islamic Liberation Front (MILF) Murad Ebrahim kepada CNN Philippines.

Dia optimistis wilayah otonomi khusus tersebut akan terwujud. Dengan demikian, masyarakat Bangsamoro akan punya kewenangan untuk mengelola anggaran, mengatur keamanan, dan menegakkan hukum sendiri. Tidak lagi bergantung kepada pemerintah pusat.

Kemarin referendum pertama BOL berlangsung di Basilan, Lanao del Sur, Maguindanao, Sulu, dan Tawi-Tawi. Juga di Cotabato City dan Isabela City.

Tempat pemungutan suara (TPS) tutup pukul 15.00 waktu setempat. Pemungutan suara di Cotabato City sempat tertunda sekitar 3 jam di 24 lokasi. Gara-garanya, sejumlah guru merasa terintimidasi oleh kedatangan pria-pria berseragam hijau.

Dalam referendum itu, warga akan menentukan dukungannya terhadap lahirnya pemerintahan khusus Bangsamoro di pulau terbesar kedua Filipina tersebut. "Angka kehadiran pemilih dalam referendum kali ini berkisar 75 persen," terang Jubir Comelec kepada The Inquirer.

Paling cepat, hasil referendum akan diketahui Jumat (25/1). Prediksinya, kubu ya alias pendukung lahirnya Bangsamoro menang.

Pemerintah Filipina mengizinkan warga Moro untuk menentukan nasib mereka. Kemarin, referendum untuk berdirinya wilayah otonomi khusus muslim Bangsamoro digelar

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News