Gejala Menopause Lebih Buruk Menimpa Wanita Gemuk

Gejala Menopause Lebih Buruk Menimpa Wanita Gemuk
Berat Badan. Foto IST

jpnn.com - Wanita gemuk mungkin menderita gejala menopause yang lebih parah, seperti hot flashes dan keringat malam daripada mereka yang lebih ramping, menurut sebuah penelitian di Brazil.

Periset membandingkan gejala menopause antara wanita dengan berat badan yang sehat dengan wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Mereka menemukan bahwa ada beberapa gejala yang semakin memburuk saat ukuran tubuh wanita meningkat, yakni hot flash, berkeringat di malam hari, masalah otot dan sendi serta masalah kandung kemih.

"Intensitas hot flashes meningkat secara progresif dan indeks massa tubuh (BMI) serta obesitas memiliki dampak yang besar pada aktivitas sehari-hari seperti gangguan kerja dan penurunan kinerja secara keseluruhan," kata penulis studi, Dr. Lucia Costa-Paiva, seperti dilansir laman Lifescript, Minggu (30/7).

Rata-rata wanita mengalami menopause saat mereka berhenti menstruasi, yang biasanya terjadi antara 45 hingga 55 tahun.

Penelitian terbaru menemukan 57 persen wanita antara 40 tahun dan 64 tahun di seluruh dunia mengalami hot flashes, 60 persen melaporkan disfungsi seksual, 62 persen mengalami nyeri sendi dan otot dan 50 persen mengalami masalah tidur, catat para penulis penelitian dalam jurnal Menopause.

"Dokter telah lama percaya bahwa obesitas bisa melindungi diri dari hot flashes karena jaringan lemak tubuh bisa meningkatkan suplai estrogen tubuh, hormon yang bisa membantu menurunkan tingkat keparahan gejala ini," jelas Costa-Paiva.

Namun, penelitian saat ini mengarah ke arah yang berlawanan, menunjukkan bahwa obesitas mungkin membuat hot flashes menjadi lebih buruk karena lemak bekerja sebagai insulator yang menjebak panas di dalam tubuh.

Wanita gemuk mungkin menderita gejala menopause yang lebih parah, seperti hot flashes dan keringat malam daripada mereka yang lebih ramping, menurut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News