Gelar Malam Kontemplasi, Pak SBY Singgung Kompromi dalam Demokrasi
jpnn.com, CIKEAS - Ketua Umum Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara Malam Kontemplasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (9/9) malam. Acara itu merupakan malam perayaan ulang tahun ke-18 PD.
Saat berpidato di Malam Kontemplasi, Presiden Keenam RI yang beken disapa dengan panggilan SBY itu menyinggung tentang praktik demokrasi untuk mencari pemimpin yang tidak selalu dilakukan dengan sistem satu orang satu suara. "Demokrasi tak harus selalu diwarnai dan diselesaikan dengan sistem one person, one vote," kata SBY saat berpidato di Malam Kontemplasi.
Pria asal Pacitan, Jawa Timur itu lantas menyebut opsi selain sistem satu orang satu suara dalam demokrasi. Setidaknya, kata SBY, negara harus memikirkan soal konsensus di alam demokrasi.
"Kompromi dan konsensus yang adil dan membangun bukanlah ajaran dan cara yang buruk," ucap dia.
SBY mendasari pandangannya tentang opsi konsensus itu dengan berkaca pada pelaksanaan Pemilu 2019. Mantan menteri koordinator politik, hukum dan keamanan (Menko Polhukam) itu mengendus hal negatif dalam pelaksanaan Pemilu 2019 yang jauh dari semangat kekeluargaan dan karakteristik masyarakat majemuk.
"Prinsip the winner takes all (pemenang mengambil semuanya, red) yang ekstrem sering kali tidak cocok dengan semangat kekeluargaan dan keterwakilan bagi masyarakat dan bangsa yang majemuk," ujar dia.
Karena itu SBY mengharapkan perpolitikan ke depan bisa lebih baik bagi bangsa yang majemuk seperti Indonesia. "Esensinya, ke depan politik kita harus makin menjadi politik yang baik bagi bangsa yang majemuk," tutur SBY.(mg10/jpnn)
Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, praktik demokrasi untuk mencari pemimpin tidak selalu dilakukan dengan sistem satu orang satu suara.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Herzaky Demokrat Serahkan Formulir Pendaftaran Pilgub ke DPD Kalbar
- Demokrat Jakarta Yakin Kursi di DPRD DKI Kembali, Ini Penyebabnya
- AHY Ungkap Permintaan Khusus dari Prabowo, Oh Ternyata
- Diberi Lukisan oleh SBY, Prabowo Bakal Pajang di Istana
- KPK Dalami Eks Stafsus SBY soal Aset Hasbi Hasan dari Hasil Korupsi
- Andi Arief: Belum Ada Bukti PSI dan Gelora Curang