Gila Kerja Banget, Seperlima Pekerja Terancam Kematian

Gila Kerja Banget, Seperlima Pekerja Terancam Kematian
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - TOKYO - Penduduk Jepang memang terkenal sangat gila kerja. Namun, bagaimana jika risikonya kematian?

Berdasar survei terbaru yang dilakukan pemerintah Jepang, satu di antara lima pegawai berisiko meninggal karena kerja berlebihan.

Penelitian yang didukung Perdana Menteri Shinjo Abe itu merupakan bagian dari riset pertama tentang karoshi atau kematian akibat kerja berlebihan.

Para peneliti menargetkan akan menyurvei 10 ribu perusahaan dan 20 ribu perkerja.

Selama Desember 2015 dan Januari 2016 sudah ada 1.743 perusahaan serta 19.583 pekerja yang merespons survei tersebut.

Hasilnya, 20 persen di antara para pekerja itu memang bekerja berlebihan. Bukan hanya itu. Sebagian besar juga merasa tertekan dengan pekerjaan mereka.

Survei itu juga menunjukkan bahwa 22,7 persen pekerja di Jepang mengambil lembur hingga lebih dari 80 jam per bulan.

Jika dirata-rata, mereka mengambil lembur 4 jam per hari. Sementara itu, 21 persennya malah lembur 49 jam per pekan atau rata-rata 8 jam per hari.

Yang lebih parah, 11,9 persen pekerja mengambil waktu lembur hingga 100 jam per bulan.

Sebanyak 30 persen pegawai yang kerja berlebihan tersebut bekerja di perusahaan teknologi informasi (IT) dan komunikasi. Sebagian lainnya bekerja di bidang transportasi, akademisi, dan pegawai pos.

Berdasar laporan Kementerian Tenaga Kerja, pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2015, terdapat 1.456 pengajuan kompensasi dari keluarga korban karoshi.

TOKYO - Penduduk Jepang memang terkenal sangat gila kerja. Namun, bagaimana jika risikonya kematian? Berdasar survei terbaru yang dilakukan pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News