GNPF MUI Diharapkan Tidak Mengubah Sikapnya Terhadap Pemerintah

GNPF MUI Diharapkan Tidak Mengubah Sikapnya Terhadap Pemerintah
Presiden Joko Widodo saat menerima kedatangan perwakilan GNPF MUI. Foto: Natalia Fatimah Laurens/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Minggu (25/6). Pertemuan itu diharapkan tidak mengubah sikap kritis dan idealis kelompok tersebut terhadap pemerintah.

"Saya harap kelompok ini tetap idealis kritis dalam negara demokrasi NKRI yang berdasar Pancasila dan dan kultur Bhineka Tunggal Ika, bukan berubah menjadi nyaman dan tidak kritis lagi hanya karena dekat dengan pusat kekuasaan," ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid, Senin (26/6).

Secara pribadi, politikus Gerindra ini meragukan jika pertemuan tersebut akan berpengaruh terhadap penanganan perkara yang dituduhkan pada sejumlah ulama, seperti Muhammad Habib Rizieq Shihab, hingga Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath.

"Saya agak meragukan kecuali jika presiden lebih kuat memerintahkan kepada pihak-pihak di sekitarnya untuk mengubah sikap dan kebijakannya kepada umat Islam, ulama, khususnya GNPF MUI. Kita lihat dan saksikan saja. Apa yang akan terjadi," tutur Sodik.

Jika kebijakannya berubah, lanjut politikus asal Jawa Barat ini, maka Jokowi benar-benar seorang presiden yang kuat dan punya visi.

"Kalau tidak, maka Jokowi hanya pandai berjanji, tidak kuat dan tidak punya visi yang benar terhadap kesatuan dan persatuan bangsa," tambahnya.(fat/jpnn)


Pimpinan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka pada Minggu (25/6).


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News