GNPF Ulama Ogah Dikaitkan dengan Spanduk HTI Dukung Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama tak mau tahu soal keberadaan spanduk yang mengatasnamakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di dekat lokasi Ijtimak Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9). Dalam spanduk itu ada tulisan HTI dan seruan untuk menegakkan khilafah, sekaligus memenangkan duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Saat ini, HTI sudah menjadi organisasi terlarang. Pemerintah juga telah membekukan organisasi yang hetol menyuarakan sistem khilafah itu.
Hanya saja, Sekretaris GNPF Ulama Muhammad Al Khaththath menyebut spanduk itu merupakan urusan HTI. "Itu hak dan urusan mereka (HTI, red). Kami tidak pernah mewajibkan atau menyuruh untuk membuat spanduk," ujar Al Khathath di Hotel Grand Cempaka, Minggu (16/9).
Pria bernama asli Muhammad Gatot Saptono juga tak mempersoalkan pihak-pihak yang menyebut duet Prabowo - Sandi didukung HTI. "Biarkan saja yang melintir-melintir, silakan saja kami tidak ada urusannya dengan itu," tegasnya.
Bagaimana dengan status HTI yang sudah menjadi organisasi terlarang menyusul terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undag-undang (Perppu) Ormas? Al Khathath enggan mengomentarinya.
"Tanya ke pemerintah, jangan tanya ke saya. Kami nggak ada urusan dan no comment," kilahnya.(cuy/jpnn)
GNPF Ulama ogah menggubris keberadaan spanduk tentang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mendukung duet Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno di Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- AMMI Batalkan Aksi Menjelang Putusan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya
- Prabowo Minta Para Pendukungnya Tak Lakukan Aksi Damai di MK
- Ikuti Arahan Prabowo Subianto, Relawan Batal Gelar Aksi Damai di Depan MK Hari Ini
- Prabowo Menerima Telepon Presiden Korsel, Ini yang Dibicarakan
- Prabowo Gencarkan Silaturahmi Politik di Momen Idulfitri, MUI Bereaksi