Gubernur Punjab Ditembak Pengawal Pribadinya

Gubernur Punjab Ditembak Pengawal Pribadinya
DITEMBAK - Proses pemakaman Salman Taseer di Lahore, Pakistan. Foto: Arif Ali/AFP/Getty Images.
LAHORE - Kemelut politik memakan korban. Selasa lalu (4/1), Gubernur Punjab Salman Taseer tewas ditembak pengawal pribadinya. Kemarin (5/1), dengan pengamanan ketat, politikus 66 tahun itu dimakamkan dengan upacara kenegaraan. Pemerintahan Perdana Menteri (PM) Yousuf Raza Gilani menetapkan tiga hari berkabung nasional.

Kawat duka berdatangan dari berbagai belahan dunia. Bukan hanya dari para pemimpin negara, tapi juga pebisnis. Maklum, di samping menjabat gubernur, Taseer juga dikenal sebagai taipan media dan pengusaha sukses. Sebagai tokoh Partai Rakyat Pakistan (PPP), dia juga dikenal vokal. Bahkan, dia ditembak mati Selasa lalu gara-gara menentang perundangan anti-penistaan Islam yang mengandung hukuman mati.

"Taseer telah membuktikan bahwa dirinya politikus tangguh. Dia berani mengambil risiko demi melawan diskriminasi dan kesewenangan. Tidak banyak politikus seperti dia," papar Ali Dayan Hasan, periset senior Human Rights Watch, seperti dilansir Agence France-Presse. Sampai akhir hidupnya, bapak enam anak itu tetap menjadi politikus moderat di Pakistan yang konservatif.

Sejak kematian Benazir Bhutto tiga tahun lalu, pembunuhan Taseer menjadi tragedi politik paling keji di Pakistan. Apalagi, pembunuhan itu terjadi saat pemerintahan Gilani terguncang setelah ditinggalkan Muttahida Qaumi Movement (MQM), partai terbesar penyusun koalisi. Benar saja, kematian Taseer Selasa lalu ikut memperparah kekacauan politik dalam negeri Pakistan.

LAHORE - Kemelut politik memakan korban. Selasa lalu (4/1), Gubernur Punjab Salman Taseer tewas ditembak pengawal pribadinya. Kemarin (5/1), dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News