Guru Ancam Mogok Mengajar Jika Insentif Belum Dibayar Akhir April

Guru Ancam Mogok Mengajar Jika Insentif Belum Dibayar Akhir April
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Ratusan guru honorer di SMA dan SMK negeri di Kota Bekasi mengancam menggelar aksi mogok mengajar.

Aksi itu akan mereka lakukan bila gaji selama tiga bulan belum dibayar hingga akhir April 2017.

Pasalnya, sejak Januari 2017 uang honor mereka belum dibayarkan sama sekali oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Lamanya pencairan honor untuk guru Tenaga Kerja Kontrak (TKK) itu terjadi setelah pengelolaan SMA dan SMK negeri diambil alih oleh Pemprov Jawa Barat dari Kota Bekasi.

”Koordinator guru TKK tingkat SMA dan SMK sudah memberitahu kami, akan melakukan pengerahan massa ke Provinsi Jawa Barat pada Jumat 21 April 2017 mendatang,” terang salah satu guru honorer di SMA Kota Bekasi berinisial AJ, Rabu (19/4) kemarin.

Selain unjuk rasa, kata AJ menambahkan, pihaknya akan melakukan mogok mengajar. Sebenarnya, kata dia, sudah ada beberapa rekan-rekannya yang mogok mengajar selama dua hari belakangan ini. ”Sudah ada dari rekan kami yang mogok mengajar selama dua hari belakangan. Makanya kita lihat respon Pemprov Jawa Barat,” ujarnya.

Sejak kewenangan pendidikan tingkat SMA dan SMK negeri diambil alih Pemprov Jawa Barat, kata AJ, besaran tunjangan yang dibayarkan kepada guru honor menjadi turun. Bila sebelumnya AJ bisa mengantongi tunjangan Rp1 juta sebulan, kini dia hanya mendapatkan tunjangan Rp 750 ribu perbulan.

”Jadi kami iri dengan guru-guru yang mengajar di tingkat SMP dan SD, sekarang sih jangan berharap tunjangan besar, gaji guru honorer saja suka terlambat dibayar,” katanya juga. AJ mengaku, untuk aksi unjuk rasa yang rencananya akan dilakukan Jumat 21 April 2017 nanti menyasar kantor Pemprov Jawa Barat.

Ratusan guru honorer di SMA dan SMK negeri di Kota Bekasi mengancam menggelar aksi mogok mengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News