Guru Mogok Ngajar, Kemendikbud Minta Kadisdik Tanggung Jawab

Guru Mogok Ngajar, Kemendikbud Minta Kadisdik Tanggung Jawab
Guru mengajar di kelas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aksi mogok mengajar yang dilakukan guru honorer se-Kabupaten Garut disayangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurut Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad, kondisi tersebut seharusnya tidak terjadi karena yang rugi adalah anak didik.

"Plt Kadisdik Kabupaten Garut harusnya berdialog dengan para guru yang mogok tersebut dan segera mencari jalan keluar. Jangan sampai para siswa menjadi korban," ujar Dirjen Hamid yang dihubungi JPNN, Sabtu (15/9).

Dia ikut menyesalkan sikap Plt Kadisdik Garut Djajat Darajat yang melontarkan kalimat sehingga memantik ketersinggungan guru honorer.

Sebagai pejabat seharusnya hati-hati berkomentar apalagi di saat-saat seperti ini di mana para guru honorer terluka karena banyak tidak bisa ikut tes CPNS 2018.

"Ini tanggung jawab Kadisdik dan harus menyelesaikannya secepatnya. Apalagi karena para guru honorer merasa tersinggung dianggap tenaga illegal," tegasnya.

Aksi jihad guru di Kabupaten Garut memakan korban. Ribuan anak-anak SD terlantar karena tidak satu pun guru yang mengajar Sabtu (15/9).

Mogoknya guru-guru terkait seruan dari Forum Aliansi Guru dan Karyawan (Fagar) yang didukung Pesatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Garut untuk melakukan jihad. Di mana jihad dimulai hari ini dan puncaknya Senin (17/9).

Pernyataan Plt Kadisdik di Garut dianggap telah menyakiti guru honorer sehingga mereka mogok mengajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News