Habib Aboe Ikut Resah soal Mi Instan Tanpa Tanda Halal

Habib Aboe Ikut Resah soal Mi Instan Tanpa Tanda Halal
Anggota Komisi III DPR Aboebakar Al Habsy. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Mi instan Samyang buatan Korea kini yang beredar di Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi polemik karena diduga tidak tersertifikasi halal. Bagi anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsy, masalah produk halal di Indonesia adalah persoalan serius mengingat mayoritas masyarakatnya muslim.

"Beredarnya produk non-halal tanpa kejelasan akan dapat menimbulkan keresahan di masyarakat dan bahkan bisa berujung kerusuhan," katanya, Kamis (19/1).

Politikus PKS yang akrab disapa dengan panggilan Habib Aboe itu menjelaskan, Indonesia sudah punya Undang-undang (UU)  Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. UU itu mengharuskan produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal.

"Jadi memang pada dasarnya, jika produk yang dijual tersebut adalah halal, maka wajib bersertifikat halal," ujar Aboe.

Karenanya bila seseorang menjual produk yang tidak halal, katanya, sebaiknya menginformasikannya secara jelas kepada masyarakat. Sehingga, masyarakat bisa mengetahui kualifikasi produk itu.

"Hal ini sangat penting, apalagi pada kejadian tersebut lokasinya di wilayah Madura yang dikenal kental ke-Islaman-nya," papar Aboe.

Dia menambahkan, instansi berwenang harus memperketat pengawasan terhadap makanan yang beredar. "Dengan  adanya jaminan produk halal akan dapat menghindari keresahan masyarakat, sehingga keamanan bisa terjaga," tuntas legislator daerah pemilihan Kalimantan Selatan itu.(boy/jpnn)


Mi instan Samyang buatan Korea kini yang beredar di Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi polemik karena diduga tidak tersertifikasi halal. Bagi anggota


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News