Hadeh! Korsel Mulai Merasa Dikibuli Donald Trump

Hadeh! Korsel Mulai Merasa Dikibuli Donald Trump
Donald Trump. Foto: AP

Tujuannya, Pyongyang membatalkan rencana uji coba nuklirnya. Alasan tersebut bisa diterima sebagai taktik militer. Namun, dari pandangan politik, hal itu tidak bisa diterima.

”Bagaimana AS berharap warga Korsel memercayai mereka ketika pemimpinnya hanya bisa menggertak dan membesar-besarkan sesuatu?” tanya pengamat hubungan Korut-Korsel Yang Moo-jin dari University of North Korean Studies.

Menurut dia, perasaan rakyat Korsel telah terlukai. Setelah kebohongannya terungkap, AS memang mengirimkan USS Carl Vinson ke Korut. Namun, hingga kemarin, kapal tersebut belum sampai.

Korsel sedikit berang setelah Donald Trump menyatakan kepada Wall Street Journal bahwa dulu Semenanjung Korea adalah bagian dari Tiongkok. Pernyataan itu keluar setelah Trump memperoleh paparan tentang geopolitik regional dari Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Tak terima, Kementerian Hubungan Luar Negeri Korsel langsung membuat klarifikasi. ”Komunitas internasional benar-benar mengakui bahwa sepanjang ribuan tahun sejarah, Korea tidak pernah menjadi bagian dari Tiongkok,” tegas Juru Bicara Kementerian Cho June-hyuck.

Di sisi lain, Korut kembali mengeluarkan ancaman terhadap AS. Kantor media Korut Rodong Sinmun memperingatkan Paman Sam dan para sekutunya agar tak macam-macam.

Jika tidak, negara yang dipimpin Kim Jong-un itu bakal melakukan serangan pendahuluan dengan kekuatan yang luar biasa.

”Jika serangan pendahuluan kami yang sangat kuat itu diluncurkan, serangan tersebut akan benar-benar memusnahkan tidak hanya pasukan invasi imperialis AS di Korsel dan area sekelilingnya, tapi juga wilayah AS. Serangan itu bakal mengubah semuanya menjadi debu.” Demikian bunyi pernyataan yang tertulis di media resmi Partai Pekerja Korut itu.

AS, di bawah kepemimpinan Donald Trump tampaknya tak hanya membuat kesal musuh-musuhnya seperti Korea Utara dan Suriah. Korea Selatan yang selama

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News