Harapan Pengembang Properti Premium pada Kebijakan BI

Harapan Pengembang Properti Premium pada Kebijakan BI
PILIH HUNIAN: Perusahaan pengembang properti PT Intiland Development Tbk menggelar pameran properti terpadu Intiland Expo 2017 di Main Atrium Senayan City, di Jakarta, selama empat hari. Foto: Toni Suhartono/Indopos/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Para pengembang properti berharap kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan di kisaran 4,75 persen bisa membuat rupiah stabil.

Pasalnya, sejumlah pengembang menggunakan komponen impor dalam operasional. Salah satunya PT Intiland Development (DILD).

Menurut Corporate Secretary Intiland Theresia Rustandi, fluktuasi nilai USD menjadi tantangan besar bagi perusahaan.

Apalagi, sejauh ini produk perumahan Intiland kategori high rise terdapat komponen impor.

”Kami berharap naik terus, tetapi USD juga stabil atau malah bisa lebih rendah. Sebab, kalau high rise komponen impor 30 persen biasanya mechanical electrical lift, tangga berjalan terus komponen listrik banyak impor. Jadi, itu akan terpengaruh,” tutur Theresia belum lama ini.

Menurut Theresia, situasi industri properti yang belum pulih membuat perusahaan harus bekerja ekstra untuk bangkit.

Dengan demikian, perusahaan lebih memilih melihat animo pasar terlebih dahulu ketika akan meluncurkan suatu produk perumahan.

Maklum, khusus kategori high rise secara permintaan pasar masih labil.

Para pengembang properti berharap kebijakan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan di kisaran 4,75 persen bisa membuat rupiah stabil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News