Harga BBM Belum Seragam, Jokowi Diminta Cek ke Lapangan

Harga BBM Belum Seragam, Jokowi Diminta Cek ke Lapangan
Ketua Umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Eni Maulani Saragih. Foto: Ist

jpnn.com - jpnn.com - Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia yang dicanangkan pemerintah belum terealisasi secara merata.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Eni Maulani Saragih yang juga anggota Komisi VII DPR. Dia menyebutkan, disparitas harga BBM di wilayah tengah dan timur sangat signifikan. Mulai dari Rp 35 ribu - Rp 75 ribu per liter.

Fakta itu disampaikannya usai menerima pengurus LPM dari berbagai propinsi, di kompleks parlemen, hari ini. Para pengurus LPM berbagai daerah itu antara lain Mujarni Baraq (Kalimantan Timur), Isak Rumbarar (Papua), Hamzah Burahe (Maluku Utara), Ferdi Suoth (Sulawesi Utara).

Seperti yang dikatakan Ketua LPM Kaltim Mujarni Barag, bahwa harga BBM di Kecamatan Longpahangai Kabupaten Mahakam Hulu bisa mencapai Rp 30.000-Rp 50.000 per liter.

"Kenapa kok harga BBM di daerah ini belum seragam padahal Presiden telah menyampaikan kebijakan harga BBM satu harga. Disparitas harga BBM ini sungguh memberatkan masyarakat di daerah," kata Mujarni, Kamis (19/1).

Lebih parah lagi pengakuran dari Ketua LPM Papua Isak. Dia menyebut, harga BBM di Kampung Yabema, Distrik Elelim Kabupaten Yalimo bisa mencapai Rp 75.000/liter.

Di Maluku Utara harga BBM tidak kalah mahalnya. Ketua LPM Malut, Hamzah, Di Desa Sakam, Kecamatan Patani Kabupaten Halmahera Tengah, dan Desa Sopi Kabupaten Pulau Morotai bisa mencapai Rp 35.000.

Harga yang cukup murah tapi masih jauh lebih mahal ketimbang di Pulau Jawa terdapat di Sulawesi Utara. Ketua LPM Sulawesi Utara, Ferdi, mengatakan,harga BBM di Desa Bambung Kecamatan Geme Kabupaten Talaud bisa mencapai Rp 15.000.

 Kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia yang dicanangkan pemerintah belum terealisasi secara merata.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News