Harga Garam Melonjak, Ikan Asin Makin Mahal

Harga Garam Melonjak, Ikan Asin Makin Mahal
Proses pembuatan ikan asin di Tegal, Jawa Tengah. Foto: radartegal.com

jpnn.com, TEGAL - Tingginya harga garam telah berimbas pada melonjaknya harga ikan asin. Sebab, meningkatnya harga garam membuat biaya produksi pembuatan ikan asin juga melonjak.

Di Kota Tegal, seorang pengusaha ikan asin bernama H Dasmad mengeluhkan melonjaknya harga garam. Sebab, saat ini harga garam sudah mencapai Rp 5.000 per kilogram atau naik tiga kali lipat dari semula.

"Naiknya harga garam tentu saja berpengaruh pada biaya produksinya. Pengeluaran untuk membeli garam menjadi membengkak," katanya seperti diberitakan laman radartegal.com.

Karena itu, kata Dasmad, dia terpaksa menaikan harga jual ikan asin produksinya. Menurutnya, untuk ikan asin jenis layang yang sebelumnya hanya Rp 26.000 per kilo naik menjadi Rp 30.000 per kilo.

Sedangkan untuk selar dari Rp 16.000 per kilo menjadi Rp18.500 per kilo. Ikan petek juga terkerek dari Rp 8.000 per kilo menjadi Rp 13.000.

"Ini terpaksa saya lakukan, karena kalau tidak maka akan merugi," tandasnya.

Menurut Dasmad, di pasaran memang ada garam impor yang harganya lebih murah atau hanya Rp3.500 per kilo. Namun, jika kualitas garam impor memang tak sebaik garam lokal.

"Kalau pakai garam impor rasa asinnya kurang," pungkasnya.(muj/zul/jpg)


Tingginya harga garam telah berimbas pada melonjaknya harga ikan asin. Sebab, meningkatnya harga garam membuat biaya produksi pembuatan ikan asin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News