Hatta Rajasa Mengasah Optimisme Ekonomi

Hatta Rajasa Mengasah Optimisme Ekonomi
Hatta Rajasa Mengasah Optimisme Ekonomi

jpnn.com - Berbicara di hadapan sekitar 100 pemimpin redaksi Jawa Pos Group di Novotel, Palembang, Hatta Rajasa seperti menyuntik motivasi. Menko Perekonomian ini mengasah kembali spirit optimisme dalam membangun ekonomi negeri.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TIDAK ada secuilpun indikator ekonomi yang menekan bangsa ini menjadi ciut nyali. Efek global, pengaruh tekanan internasional, itu tidak bisa dihindarkan. Tetapi arah angin yang berhembus dalam dinamika perekonomian dunia dan regional justru membawa suasana positif bagi Indonesia.

Berada di sentrum perekonomian Asia yang sedang menjadi gravitasi baru ekonomi global cukup memberi andil. Berhasil lolos dari krisis kedua, tahun 2008 lalu menunjukkan imunitas republik ini semakin kokoh. Antibody tubuh bangsa ini juga semakin kuat.

’’Tapi prestasi ini belumlah cukup. Belajar dari pengalaman, dibutuhkan percepatan transformasi ekonomi menuju ke tahap innovation driven economy, dengan semangat tidak seperti bisnis biasa. Harus berani berpikir out of the box, untuk menemukan terobosan mutakhir, agar keunggulan potensi SDA termanfaatkan secara optimal,’’ jelas Hatta.

’’Mister Pukul Tujuh Tet’’ ini, ---julukan Hatta Rajasa, karena setiap Rakor dengan Menteri selalu dilakukan pukul 07.00 tet--- menguraikan ketidakpastian ekonomi global meningkat ’’Pemulihan ekonomi AS tidak sekuat yang diproyeksikan. Angka pengangguran masih berada di level 9,1 persen. Ada spekulasi, bahwa ekonomi AS perlu suntikan dana dari bank sentral dalam bentuk quantitative easing ke-3. AS betul- betul terpukul krisis kali ini,’’ jelas Menko yang tak pernah dikawal voorijder ini.

:TERKAIT Bagaimana dengan Eropa? Ketua Umum DPP PAN yang lahir di Palembang, 18 Desember 1953 ini menyebut, Eropa lebih dalam terbenam oleh hantaman badai krisis ini. ’’Portugal goyang! Cyprus ikut terguncang. Eropa cukup panik oleh badai krisis yang satu ini,’’ jelasnya. Sesungguhnya, lanjut dia, pemulihan ekonomi saat ini cukup berdampak positif, dengan catatan Economic Eurozone bertumbuh 2,5 persen di triwulan I tahun 2011 ini.

’’Tetapi krisis Yunani itu betul-betul menciptakan sentimen negatif dan cepat menjalar di pasar finansial Eropa dan dunia. Mudah-mudahan, dalam waktu dekat Yunani kembali pulih,’’ kata mantan Mensesneg, Menteri Perhubungan dan Menteri Riset dan Teknologi ini. Eropa mencoba melakukan barrier terhadap Uni Eropa dari tekanan krisis yang tak pandang bulu dan tak peduli warna kulit itu. Tujuh belas Negara Euro Zone sudah menyuntik utang sebesar 8,7 Triliun Euro atau sekitar 12,6 Triliun USD. Ditambah lagi 4,8 Triliun USD dari IMF.

Berbicara di hadapan sekitar 100 pemimpin redaksi Jawa Pos Group di Novotel, Palembang, Hatta Rajasa seperti menyuntik motivasi. Menko Perekonomian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News