Heran, Mengapa Ketum FPI Dilarang Datang?

Heran, Mengapa Ketum FPI Dilarang Datang?
Peserta aksi damai Koalisi Umat Muslim Bersatu Pontianak tengah berorasi diselingi pekikan takbir di Bundaran Tugu Ditulis Untan Pontianak, Sabtu (6/5) sore. Foto: OCSYA ADE CP/JPNN.com

“Kami selalu menjunjung tinggi perdamaian. NKRI itu harga mati. Berkaitan Bhinneka Tunggal Ika, jangan ragukan kami,” tukasnya.

Ia meminta para pemangku kebijakan di Kalbar untuk tidak lagi mengumbar statement yang mengundang kebencian dan permusuhan.

Yang bisa berakibat menyeret masyarakat di akar rumput yang tidak tahu-menahu asal-muasal masalah ini.

Kurniawan juga meminta aparat TNI dan Polri, khususnya di tingkat pimpinan, bisa bersikap adil dan netral. Alasan suasana yang tidak kondusif yang diungkapkan aparat keamanan yang melakukan pengusiran terhadap Ustaz Ahmad Sobri Lubis sangat tidak beralasan.

“Karena kami sudah memberikan komitmen kondusifitas kalau kami tidak di hadang. Dan kemarin tidak ada pengadangan (dari masyarakat) seperti yang jadi alasan dari aparat. Artinya kondusif, seharusnya ulama kami bisa turun,” sesalnya, seperti diberitakan Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Demonstrasi terus berlangsung hingga sore. Ratusan massa terkonsentrasi dan berorasi di sebagian Taman Digulis Untan. Aksi tersebut dijaga ketat oleh pihak kepolisian dan TNI.

BACA: Massa FPI Jemput Sobri Lubis dan Bachtiar Nasir, Bandara Tegang

Kendaraan berat seperti watercannon tampak disiagakan di lokasi demonstrasi yang hingga akhir berjalan damai. (ari/man/moh)

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH. Achmad Sobri Lubis langsung balik ke Jakarta, begitu tiba di Bandara Supadio Pontianak, Kalbar, pada Jumat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News