Hidup Bergantung dari Mertua, Mau Dicerai, Kini Bersimpuh Memohon Maaf

Hidup Bergantung dari Mertua, Mau Dicerai, Kini Bersimpuh Memohon Maaf
Hidup Bergantung dari Mertua, Mau Dicerai, Kini Bersimpuh Memohon Maaf. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Dia pun mengaku sering malu karena orang titipan suaminya bekerja tidak sesuai harapan.

”Kadang lulusan SMA ditaruh di bagian staf. Beberapa ada yang instansi publik. Padahal yang S1 juga cukup banyak yang berkualitas,” kata warga Rungkut Asri itu.

Pengusaha fashion yang juga arsitek itu mengaku instansi maupun perusahaan akhirnya menerima saudara suaminya lantaran orang tuanya memiliki saham dan kebijakan di perusahaan itu.

”Logikanya ya malulah. Kalau dari keluarga sendiri sih enggak pernah titip-titip gitu. Semua kerja mandiri, kalau enggak bisa masuk ya bisnis. Dua adik saya juga dokter,” kata Karin.

Yang bikin Karin kesal karena suaminya bukan berniat menolong saudaranya, namun justru meminta biaya tambahan jika sudah diterima sebagai pegawai.

”Makelar pekerjaan. Kejam bagi aku itu. Lha orang butuh kerja kok malah dimintai uang. Bahkan, onok sing gajine habis digawe bayar suaminya. Kadang aku yang ngembalikan. Enggak tega,” kata ibu dua anak itu.

Sementara itu, Donjuan yang hadir dengan wajah galau mengaku tidak ingin berpisah dengan Karin. Ia berharap istrinya memaafkannya.

”Saya enggak niat menodong atau minta uang banyak-banyak sama mereka. Kalau memang uang makelar itu suruh kembalikan akan saya kembalikan,” harap warga asli Tulangan, Sidoarjo. (sb/han/jek/JPR)


Donjuan kini diliputi rasa penyesalan. Dengat sangat, dia meminta maaf kepada istrinya Karin.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News