Hidup Susah, Mati pun Susah

Hidup Susah, Mati pun Susah
MEMBAWA KERANDA - Sejumlah warga membawa keranda dari kediaman almarhum di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, menuju Desa Sembungjambu, Kecamatan Wiradesa, Selasa (14/2). Foto: MUHAMMAD HADIYAN/RADAR PEKALONGAN/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Kehidupan warga pesisir Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selalu dihantui banjir rob.

M Hadiyan, Tirto

Nyaris setiap hari warga di sana berada di tengah rob yang merendam rumah-rumah mereka.

Pun ketika kematian menjemput, tanah pemakaman juga tak luput dari rendaman air laut tersebut. Sampai-sampai ada kalimat populer di sana, yani “hidup susah, mati pun susah”.

Seperti yang terjadi di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, kemarin. Puluhan warga terpaksa memakamkan salah satu tetangganya yang meninggal dunia ke tempat pemakaman umum (TPU) di Sembungjambu, Kecamatan Wiradesa.

Padahal jarak TPU itu cukup jauh, yakni mencapai 5 kilometer dari Mulyorejo.

Keputusan memakamkan almarhum Istiqomah binti Rawun (36) ke TPU yang berada cukup jauh ini terpaksa dipilih karena kondisi TPU Desa Mulyorejo tergenang rob dengan ketinggian 40 centimeter.

Genangan rob yang tinggi ini tidak memungkinkan dilakukan penyedotan pada liang lahat baru, sehingga tak ada pilihan lain selain memakamkan di desa yang berada jauh dari potensi rob.

Kehidupan warga pesisir Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, selalu dihantui banjir rob.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News