Hindari Penjara, Anggota Pussy Riot Kabur dari Rusia
Senin, 27 Agustus 2012 – 19:19 WIB
MOSCOW - Kelompok Girls Band asal Rusia, Pussy Riot, memilih kabur dari negerinya daripada dibui atas tuduhan aksinya di katedral utama Moskow yang dianggap mengejek Presiden Vladimir Putin. Sebab selama ini Putin disebut-sebut punya hubungan erat dengan gereja ortodoks Rusia. Para pengecam mengatakan, pengadilan atas anggota band perempuan itu adalah contoh betapa pemerintahan Putin tidak mau mentolerir perbedaan pendapat. Tidak lama setelah menjatuhkan vonis hukuman penjara itu, para pejabat Rusia mengumumkan bahwa mereka sedang mencari dua orang anggota Pussy Riot lainnya untuk diadili.
Melalui pesan twitternya, kedua orang anggota Pussy Riot mengaku sedang merekrut kelompok-kelompok feminis luar negeri. Dua anggota Pussy Riot itu mengatakan, langkah merangkul kelompok feinis itu untuk menyiapkan “aksi-aksi baru".
Sebelumnya, tiga anggota band dijatuhi hukuman dua tahun penjara masing-masing atas tuduhan hooliganisme yang dimotivasi oleh kebencian terhadap agama. Putusan pengadilan ini secara luas dikecam oleh para aktivis hak asasi manusia di seluruh dunia.
Baca Juga:
MOSCOW - Kelompok Girls Band asal Rusia, Pussy Riot, memilih kabur dari negerinya daripada dibui atas tuduhan aksinya di katedral utama Moskow yang
BERITA TERKAIT
- Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa
- 33 Ribu Pasukan NATO Siaga di Dekat Perbatasan Rusia
- WNI di Taiwan Diminta Waspadai Gempa Susulan
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Gawat! Jumlah Kasus Rawat Inap Anak Terkait Vape Meroket 733%
- Dua Helikopter AL Malaysia Jatuh di Pangkalan, Tidak Ada yang Selamat