HNW Juga Anggap Pemilu 2019 Terburuk di Era Reformasi

HNW Juga Anggap Pemilu 2019 Terburuk di Era Reformasi
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Foto: Humas MPR

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengkritik pelaksanaan Pemilu Serentak 2019. Hidayat yang juga wakil ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai bahwa ini adalah pemilu terburuk sepanjang reformasi.

“Sebelum Pak Bambang menyatakan itu, saya sudah menyatakan ini adalah terburuk sepanjang zaman reformasi,” kata Hidayat di gedung parlemen, Jakarta, Selasa (23/4).

Bambang yang dimaksud adalah mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto, yang pada Minggu (21/4) menyebut bahwa menurut para pengamat Pemilu 2019 adalah yang terburuk sepanjang era reformasi.

“Pemilu kali ini oleh pengamat disebut pemilu terburuk pascareformasi,” kata Bambang saat pernyataan pers sejumlah tokoh pendukung capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, di SCBD, Jakarta, Minggu (21/4).

Hidayat menilai bahwa persiapan dan pelaksanaan Pemilu 2019 tidak bagus serta banyak masalah. Bahkan, ujar dia, setelah pelaksanaan pencoblosan juga terjadi banyak persoalan.

BACA JUGA: Brimob dari Daerah Masuk Jakarta, Begini Penjelasan Moeldoko

“Bayangkan, pada saat ketika 17 April pencoblosan, itu Bawaslu menyampaikan ada tidak kurang 17 sekian juta warga yang tidak mendapatkan undangan untuk mencoblos,” paparnya.

Bahkan, ujar Hidayat, Bawaslu juga menyampaikan ada 5.500 lebih oknum petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tidak netral karena diduga mengarahkan memilih calon tertentu.

Sama dengan Bambang Widjodjanto, politikus senior PKS Hidaya Nur Wahid juga menilai Pemilu 2019 sebagai pemilu terburuk di era reformasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News