Hongyi dan Shangwu Lebih Memikat daripada Hsien Loong dan Hsien Yang

Oleh: Dahlan Iskan

Hongyi dan Shangwu Lebih Memikat daripada Hsien Loong dan Hsien Yang
Dahlan Iskan. Foto: dokumen JPNN.Com

Sejak lama dia mengatakan ini: Jangan ada lagi keturunan Lee Kuan Yew yang sekolah dengan bantuan beasiswa pemerintah.

Kalimat ini seperti otokritik. Juga bisa diartikan prorakyat. Tapi bisa juga diartikan menyudutkan sepupunya sendiri: anak Hsien Loong dari Hoching. (Istri pertama Hsien Loong meninggal akibat sakit jantung pada 1982 dengan dua anak.

Dua tahun kemudian Hsien Loong mengawini Hoching yang belakangan menjadi wanita amat berkuasa. Juga memberinya dua anak).

Dua adik Hsien Loong memang sama-sama pintarnya. Sama-sama lulusan universitas yang sama: Cambridge.

Adik wanitanya itu, Wei Ling, adalah seorang neurolog lulusan Inggris. Dia penulis tetap artikel di koran terbesar di Singapura, The Strait Times. Tapi hanya satu tahun. Dia marah. Tulisannya diedit redaktur. Agar sesuai dengan misi pemerintah.

Dia merasa tidak bisa menulis sesuai dengan hati nuraninya. Dia menilai ada sesuatu yang salah dalam sistem politik dan pemerintahan di Singapura. Yang memberangus kebebasan bicara.

Wei Ling yang memutuskan untuk tidak pernah menikah itu akhirnya lebih berfokus menjadi dokter keluarga. Menjaga ayah-ibunya. Terutama sejak ibunya mulai sakit-sakitan. Juga sejak ayahnya tidak sesegar dulu lagi. Wei Ling terus tinggal serumah dengan ayah-ibunya.

Meski anak wanita, Wei Ling mewarisi sikap keras ayahnya. Suatu saat Lee Kuan Yew mengatakan kepada anak wanitanya ini: ’’Watakmu ini persis ayahmu, tapi itu bisa jadi tidak menguntungkan kamu.’’ Sebagai anak wanita tentunya.

Apakah perpecahan di keluarga Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terkait dengan suksesi?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News