Hujan Deras Mengguyur Wilayah Jawa, Begini Penjelasannya
jpnn.com, SURABAYA - Mendung hitam tebal disertai angin kencang kemarin (30/11) sempat menutupi langit Surabaya.
Petugas BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) Tanjung Perak Surabaya, Ari Wijayanto mengatakan mendung tersebut merupakan akumulasi awan hujan yang tinggi.
“Mendung ini merupakan efek dari uap air yang terjadi dari pagi sejak siang. Uap ini cepat terjadi karena atmosfir di atas Indonesia sedang basah,” kata Ari saat dihubungi Kamis (30/11) kemarin.
Tidak hanya Surabaya, hampir semua atmosfir di wilayah Indonesia sedang basah. Itu karena terdapatnya palung di atas Indonesia.
“Palungnya sepanjang wilayah Indonesia.Mulai barat sampai ke timur,” terang Ari.
Palung ini memiliki tekanan udara yang rendah. Akibatnya, awan yang mengandung uap air berkumpul di tempat ini.
Awan-awan tersebut berasal dari daerah lain yang memiliki tekanan udara yang tinggi. “Akibatnya, hujan deras terjadi di hampir seluruh wilayah Jawa,” ucap Ari.
Namun, lanjut Ari, untuk Kamis (30/11) kemarin, awan gelap di atas Surabaya cepat menghilang dan langit kembali cerah.
Palung ini memiliki tekanan udara yang rendah. Akibatnya, awan yang mengandung uap air berkumpul di tempat ini.
- Prakiraan Cuaca Riau 18 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
- Prakiraan Cuaca di Riau, 16 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Lebat & Angin Kencang
- Cuaca Riau Hari Ini 15 April 2024, BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang
- Cuaca Jakarta Hari Ini, Waspada Potensi Hujan dan Angin Kencang di Jaksel dan Jaktim
- BMKG Prediksi Sejumlah Wilayah Mengalami Cuaca Ekstrem
- Cuaca Riau 5 April 2024, Ini Wilayah yang Akan Diguyur Hujan