Hujan Lebat di Pakistan, 313 Tewas

Banjir Terparah dalam Seabad Terakhir

Hujan Lebat di Pakistan, 313 Tewas
BANJIR - Salah satu gambaran suasana banjir parah di Pakistan, dengan warga yang berupaya menyelamatkan diri, di Risalpur, sebelah utara negeri itu, Jumat (30/7). Foto: Adrees Latif/Reuters.
PESHAWAR - Musim hujan kali ini juga berdampak fatal bagi warga Pakistan. Air bah yang sudah tiga hari terakhir merendam sebagian besar desa dan memicu tanah longsor di Negeri Asia Selatan tersebut merenggut sedikitnya 313 nyawa hingga kemarin (30/7).

Pemerintahan Presiden Asif Ali Zardari menyebut parahnya infrastruktur di negerinya sebagai pemicu tingginya jumlah korban tewas. Terutama di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP). Kepada BBC, Edhi Foundation menyatakan bahwa jumlah korban tewas di provinsi yang beribukota di Kota Peshawar itu saja mencapai 291 orang. Sementara, sekitar 22 korban tewas lainnya ditemukan di wilayah Kashmir.

Kemarin, tim penyelamat memokuskan pencarian mereka di desa-desa terpencil yang sulit dijangkau. Sebab, di sana masih banyak korban selamat. Stasiun televisi Pakistan menayangkan gambar beberapa warga lanjut usia berpegang erat di pagar-pagar rumah dan pohon-pohon yang masih berdiri tegak, agar tidak hanyut terbawa banjir. Sayangnya, upaya penyelamatan terkendala hujan deras.

"Ini banjir terparah yang melanda kawasan kami sejak 1929 silam," kata Mian Iftikhar Hussain, menteri penerangan provinsi, seperti dikutip Associated Press. Jalan raya utama yang menghubungkan Peshawar dan ibu kota Pakistan, Islamabad, putus. Air bah juga menghanyutkan jembatan-jembatan besar yang menghubungan provinsi di ujung barat laut Pakistan itu dengan provinsi lainnya.

PESHAWAR - Musim hujan kali ini juga berdampak fatal bagi warga Pakistan. Air bah yang sudah tiga hari terakhir merendam sebagian besar desa dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News