Hujan pun Mendatangkan Uang buat Amir...

Hujan pun Mendatangkan Uang buat Amir...
Amir, seorang tukang becak di Timika. Foto: Radar Timika

jpnn.com - KOTA Timika di Mimika, Papua, sedang akrab dengan hujan. Tiada hari tanpa hujan, sejak siang hinga malam. Aktivitas sejumlah kalangan pun terkendala. Namun tidak buat Amir, seorang pria paruh baya yang melakoni hidup sebagai tukang becak.

Hujan membawa rezeki buat Amir. Dengan modal becaknya, Amir dapat mengangkut penumpang yang takut kehujanan. 

Pagi itu, dia mengenakan topi rotan, baju kuning panjang tangan, serta dipadu celana tiga perempat warna biru. Dia juga mengenakan pakain hujan transparan sehingga guyuran hujan tidak menerpa tubuhnya.

Saat ditemui, Amir sedang menunggu penumpang di Jalan Budi Utomo. Hujan baginya justru mendatangkan uang. Karena banyak orang meminta jasanya untuk mengantar ke satu tempat, karena hujan yang terus turun.

Justru kalau musim panas, jumlah penumpang yang meminta jasa becaknya lebih sedikit. 

Tarif yang dikenakannya tidak mahal. Untuk jarak dekat dia mematok Rp 10 ribu, sedangkan jikalau agak jauh bisa sampai Rp 20 ribu. 

Selain mengantar penumpang di Kota Timika dan lorong-lorongnya, Amir juga bisa mengantar penumpang sampai ke daerah Sarana Permukiman (SP) 1 dan 2.

Kalau sudah jarak yang sangat jauh, Amir bisa ketiban rezeki sebab tarif bisa sampai Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu karena memang lokasi itu sudah lumayan jauh. Meski penumpang ke arah itu jarang.

KOTA Timika di Mimika, Papua, sedang akrab dengan hujan. Tiada hari tanpa hujan, sejak siang hinga malam. Aktivitas sejumlah kalangan pun terkendala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News