Ibu-ibu Pedagang Protes, Menangis Histeris

Ibu-ibu Pedagang Protes, Menangis Histeris
Seorang pedagang berdebat dengan petugas Satpol PP yang memberikan imbauan pembongkaran di areal Pelabuhan Semayang, kemarin (27/7). Foto: ANGGI PRADITHA/KALTIM POST/JPNN.com

jpnn.com, BALIKPAPAN - Sejumlah personel Satpol PP Balikpapan, Kaltim, kembali mengingatkan para pedagang untuk membongkar lapak-lapak jualan di Pelabuhan Semayang.

Meski sudah jelang jatuh tempo pembongkaran, puluhan pedagang kukuh mempertahankan lapak-lapak mereka.

Saat saat petugas Satpol PP memberikan imbauan, kemarin (27/7), para pedagang langsung protes keras. Beberapa diantaranya histeris, sampai menangis.

Pedagang berharap ada solusi. Bukan hanya digusur saja oleh Pelindo lantas langsung lepas tangan. Apalagi, mereka mengaku sempat dijanjikan untuk direlokasi. Artinya masih bisa berjualan, tapi di tempat lain yang sudah disediakan.

Sementara PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Cabang Balikpapan memastikan tidak akan memberi ruang bagi pedagang (PKL) yang selama ini berjualan di areal Pelabuhan Semayang. Hal itu dikatakan General Manager PT Pelindo IV Cabang Balikpapan Baharuddin.

Baharuddin menjelaskan, sejak 2010 silam, sebenarnya pedagang sudah tidak dikenakan tarif sewa di dalam pelabuhan.

Bahkan, dia menuding pedagang sebenarnya tidak konsisten dengan kesepakatan yang telah dibuat. “Beberapa kali jadwal pengosongan sudah kami tunda dengan alasan kemanusiaan,” imbuh dia.

Seharusnya, kata Baharuddin, 78 kios semi-permanen yang ada di areal Pelabuhan Semayang sudah dikosongkan sejak Desember 2016. Lantas rencana itu kembali mundur.

Sejumlah personel Satpol PP Balikpapan, Kaltim, kembali mengingatkan para pedagang untuk membongkar lapak-lapak jualan di Pelabuhan Semayang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News