Imbas Pilgub DKI, Golkar Bakal Pisah dengan PKS

Imbas Pilgub DKI, Golkar Bakal Pisah dengan PKS
PKS. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu bakal berpisah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 mendatang.

Prediksi tersebut disampaikan politikus senior Partai Golkar Kota Bekasi, Yusuf Nasih.

Menurut mantan wakil ketua DPRD Kota Bekasi itu, berkaca dari koalisi Gerindra – PKS yang berhasil mememenangkan Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, akan berpengaruh terhadap suhu politik jelang Pilkada Kota Bekasi.

"Saya yakin kondisi ini akan berimbas terhadap pasangan wali kota dan wakil wali kota Bekasi, yakni Rahmat Effendi dari Partai Golkar dengan Ahmad Syaikhu dari PKS yang memiliki semboyan Pepen-Ahmad Syaikhu (PAS)," kata Yusuf Nasih kepada Radar Bekasi (Jawa Pos Group), kemarin.

Pria yang akrab disapa Yunas ini menambahkan, banyak pihak menilai, koalisi Partai Golkar dengan PKS untuk mengusung PAS jilid II tidak akan berlanjut di Pilkada Kota Bekasi 2018. Artinya, PAS bakal berpisah dan tidak akan ada PAS jilid II.

“Kalau menurut saya bakal ada pengaruh dari hasil Pilgub DKI Jakarta terhadap suasana politik di Kota Bekasi. Bisa jadi hasil Pilgub di DKI Jakarta itu berimbas terhadap konstalasi para pemimpin partai politik (parpol) di tingkat pusat atau daerah,” terang Yunas.

Yunas mengimbau agar Partai Golkar lebih cermat memilih calon pendamping Rahmat Effendi yang diusung Partai Golkar sebagai calon wali kota Bekasi pada Pilkada mendatang.

“Ini sudah biasa dalam politik. Makanya di politik itu tidak ada kawan yang abadi, tapi hanya faktor kepentingan masing-masing parpol,” beber Yunas.

Pasangan Rahmat Effendi dan Ahmad Syaikhu bakal berpisah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bekasi 2018 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News