Indonesia Naik 15 Peringkat, Pak Jokowi Belum Puas

Indonesia Naik 15 Peringkat, Pak Jokowi Belum Puas
Presiden Jokowi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa belum puas dengan indeks kemudahan berusaha Indonesia yang diterbitkan Bank Dunia.

Tahun ini, posisi Indonesia ada di urutan ke-91, lebih baik 15 peringkat dari sebelumnya. Namun, Presiden Jokowi punya target lebih ambisius.

"Perlu saya ingatkan, bahwa target kita adalah masuk ke 40 besar. Saat ini, Indonesia sudah dikategorikan sebagai top reformer pada laporan 2017," ujar Jokowi dalam rapat terbatas mengenai akselerasi peningkatan peringkat kemudahan berusaha di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (29/3).

Jokowi mengatakan Indonesia harus menunjukkan kemampuan reformasi yang lebih cepat dalam kemudahan berusaha dan berinvestasi. Karena itu, kementerian dan lembaga fokus mewujudkannya.

Sebagai langkah awal, kata Jokowi, perlu perbaikan pada sejumlah indikator kemudahan berusaha yang menjadi alat ukur posisi suatu negara. "Upaya perbaikan di setiap indikator harus diberikan target yang konkret, target yang jelas," tegas presiden.

Jokowi meminta masing-masing kementerian dan lembaga untuk betul-betul memahami substansi dari perbaikan sejumlah indikator tersebut. Termasuk sosialisasi kepada para pelaku usaha.

"Jika sudah siapkan langkah-langkah perbaikan, lakukan penyebaran informasi dan komunikasi yang intensif dengan seluruh pelaku usaha. Sehingga mereka mengetahui apa yang sudah kita reform," pinta Jokowi.

Selain itu, Jokowi memberi penegasan terkait deregulasi kebijakan yang menghambat investasi. Sebab, regulasi yang berbelit menurut dia akan menyulitkan diri sendiri dan akan menyebabkan ketertinggalan dalam persaingan global dengan negara-negara lainnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa belum puas dengan indeks kemudahan berusaha Indonesia yang diterbitkan Bank Dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News