Ini Episode yang Hilang dari Buku Sejarah Indonesia?

Ini Episode yang Hilang dari Buku Sejarah Indonesia?
Pecinan di Batavia pada zaman kolonial. Foto: Dok.KITLV.

jpnn.com - LASKAR Tionghoa dan Jawa bersekutu. VOC nyaris tersingkir. Perang dari ujung ke ujung pulau Jawa ini melahirkan Dinasti Yogyakarta dan Mangkunegaran.

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Oktober 1740. Batavia, ibukota Serikat Dagang Hindia Timur Belanda (VOC) rusuh. Tiga hari berturut-turut. Orang Cina dibantai atas perintah Kompeni.

"Korban tewas diperkirakan mencapai 10 ribu jiwa," tulis Iwan "Ong" Santosa dalam Perang Terbesar Melawan VOC, Modal Sosial Membangun Indonesia--catatan editor buku Geger Pacinan.

"Jumlah tersebut sangatlah besar," sambung wartawan yang juga penulis sejumlah buku sejarah, antara lain Tarakan--Pearl Harbor Indonesia dan Pasukan M--Pertempuran Laut Pertama dalam Sejarah RI.

Mengingat jumlah penduduk Jawa, merujuk buku Conquest of Java di awal 1811, belum lagi genap lima juta jiwa.

Dia membandingkannya dengan Pertempuran 10 November 1945 yang berlangsung beberapa pekan di Surabaya. Melansir catatan Des Alwi, jumlah korban di pihak Republik diperkirakan 12 ribu jiwa. Ketika itu jumlah penduduk Indonesia, sekitar 70 juta jiwa.

"Ditinjau dari segala sisi, Perang Sepanjang (1740-1743) jauh lebih besar dari skala Perang Diponegoro (1825-1830) yang justru mendapat lebel Perang Jawa," paparnya.

LASKAR Tionghoa dan Jawa bersekutu. VOC nyaris tersingkir. Perang dari ujung ke ujung pulau Jawa ini melahirkan Dinasti Yogyakarta dan Mangkunegaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News