Ini Penyebab Warga Ogah Pilih Ahok Versi Survei LSI

Ini Penyebab Warga Ogah Pilih Ahok Versi Survei LSI
Ahok. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei melihat pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang bakal tersingkir di putaran pertama, 5-11 Januari kemarin. Survei dilakukan terhadap 880 responden dengan margin of error 3,4 persen.

Dari rangkaian pertanyaan yang disampaikan pada responden secara tatap muka, peneliti LSI Denny JA Ardian Sofa menyatakan pihaknya menanyakan sejumlah hal. Termasuk hal yang paling tidak disukai masyarakat dari kebijakan dan sosok Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok.

"Ada tiga hal yang terungkap. Ucapan Ahok terkait surat Almaidah ayat 51 yang dianggap menistakan agama, merupakan faktor pertama ketidaksukaan pemilih terhadap Ahok. Mencapai 47,2 persen," ujar Ardian di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Selasa (17/1).

Selain itu, responden kata Ardian, juga menyatakan ketidaksukaannya pada Ahok karena menilai gaya komunikasinya yang kasar dan arogan. Misalnya, rekaman Ahok yang memarahi seorang ibu dan menyebutnya 'maling', serta ucapan kasar dan kotor Ahok ketika diwawancarai sebuah stasiun televisi swasta.

"Hal-hal tersebut mempengaruhi kesukaan terhadap Ahok, mencapai 28,9 persen. Kemudian Ahok juga dinilai tidak simpati pada rakyat bawah," ucap Ardian.

Menurut Ardian, penilaian Ahok tidak simpati pada rakyat bawah hadir dari kebijakan penggusuran. Calon gubernur yang berpasangan dengan calon Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat ini dinilai tidak mengedepankan dialog dan bahkan beberapa kasus penggusuran dinilai melanggar ketentuan perundang-undangan.

"Sebesar 10,5 persen responden menyatakan mereka tidak menyukai Ahok karena dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil," pungkas Ardian.(gir/jpnn)


 Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menggelar survei melihat pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang bakal tersingkir di putaran pertama,


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News