Ini Tentang Patrialis Akbar dan Nasi Padang

Ini Tentang Patrialis Akbar dan Nasi Padang
Hakim MK Patrialis Akbar (rompi oranye), usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap “jual beli” keputusan uji materi atau judicial review. Dari Kamis (26/1) kemarin, sudah banyak publik yang tahu dengan kabar itu.

Ini soal lain. Tentang Patrialis dan Nasi Padang.

Patrialis dikenal sebagai sosok yang sangat hangat di kantornya. Bukan hanya kepada rekan-rekannya sesama hakim, sikap serupa juga diperlihatkan kepada para pegawai MK pada umumnya.

Juru Bicara MK, Fajar Laksono mengaku sering beraktivitas bersama, khususnya dalam dua tahun belakangan. Fajar cukup mengenal baik sosok Patrialis. Dalam beberapa kesempatan, dia mendapati sosok pria kelahiran Padang, 31 Oktober 1958 itu sangat baik.

Saat keseharian di kantor misalnya, Patrialis dikenal sebagai sosok yang hangat terhadap siapa pun.  Sikap ramah dan kehangatan tersebut terlihat kata berjalan berhadapan dengan pegawai di MK. “Kalau bertemu selalu menyapa pegawainya, cukup sopan,” kata Fajar kepada Jawa Pos.

Bukan itu saja, bahkan, kepada orang-orang yang sudah dikenalnya, Patrialis tak segan untuk melontarkan humor-humor yang menyegarkan. Apalagi, jika sudah berkumpul dengan hakim-hakim lainnya. “Dengan hakim yang lain cukup ramai, selera humornya lumayanlah,” imbuhnya.

Sikap hangat dan bersahaja itu pun sejalan dengan keseharian. Fajar memandang Patrialis sebagai pria yang sederhana. Saking sederhanyanya, dia kerap menyantap makan siang di warung sederhana yang terletak di belakang kantor MK.

Di situ, kata Fajar, dia sering menyantap masakan Minang. “Mungkin karena orang Padang, dia suka Nasi Padang,” tuturnya. Namun, Fajar tidak mengetahui, lauk apa yang paling disukainya.

Hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap “jual beli” keputusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News