Inovasi Dikriminalisasi Bikin Ilmuwan Takut

Inovasi Dikriminalisasi Bikin Ilmuwan Takut
Dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yazid Bindar menjadi salah seorang pembicara pada diskusi yang digelar MMD Initiative yang mengangkat thema "Menolak Kriminalisas Kebijakan" di MMD Initiative, Jalan Dempo, Jakarta Pusat, Jumat (10/3). Foto: Ken Girsang/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yazid Bindar mengatakan, pemimpin yang inovatif harus selalu berinovasi, memotivasi, mendidik, sekaligus menyiapkan tenaga ahli.

Dari kriteria tersebut, Dahlan Iskan dapat dikategorikan sosok pemimpin inovatif.

Paling tidak terlihat dari langkahnya mencetuskan ide pengembangan mobil listrik, saat masih menjabat Menteri BUMN di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain itu, Dahlan juga mengajak sejumlah perusahaan BUMN untuk peduli terhadap pengembangan inovasi mobil listrik.

"Jadi inilah pemimpin, meski landasannya belum ada, bisa dipercepat. Sebelum Pak Dahlan keluarkan keinginan mobil listrik, saat itu landasan penelitiannya (belum ada,red), tapi direspons kawan-kawan di kampus," ujar Yazid dalam diskusi yang digelar MMD Initiative, Jalan Dempo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/3).

Menurut Yazid, konsep mobil listrik yang disampaikan Dahlan, direspons dengan baik oleh para ilmuwan di ITB dan Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Dari sembilan tahapan pengembangan, para ilmuwan mengambil peran melakukan tahap pertama sampai enam yang dikategorikan fase riset.

"Sementara PT Sarimas Ahmadi Pratama (pihak swasta pengadaan mobil listrik untuk digunakan peserta APEC,red) mewujudkan tahap development dengan melakukan kontrak kerja sama sponsorship pembuatan prototipe dengan BRI. Jadi tahapan tersebut masih prototipe, belum komersial," ucap Yazid.

Dosen dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yazid Bindar mengatakan, pemimpin yang inovatif harus selalu berinovasi, memotivasi, mendidik, sekaligus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News