Investasi Dorong Pertumbuhan Ekonomi
jpnn.com, SAMARINDA - Meski tumbuh positif, pemulihan ekonomi Kalimantan Timur masih terasa amat lambat.
Bila dikaji lebih dalam, tertahannya realisasi belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga, jadi salah satu faktor penghambat.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II DJPB Kaltim Muhammad Yusuf.
Dia menjelaskan, kenaikan harga komoditas yang membaik belum memberikan pengaruh cukup besar.
Salah satunya terhadap pendapatan warga yang berimbas pada konsumsi rumah tangga.
“Belanja pemerintah pada triwulan kedua 2017 juga masih rendah. Jadi, pertumbuhan ekonomi Kaltim tertahan,” jelas Yusuf kepada Kaltim Post, Jumat (18/8).
Dia mengatakan, belanja pemerintah dari APBN maupun APBD sejatinya hanya berpengaruh 8–10 persen dalam pertumbuhan ekonomi.
Namun, efek domino yang dihasilkan amat besar. Yusuf menerangkan, tingginya serapan realisasi belanja pemerintah bisa menstimulan arus investasi.
Meski tumbuh positif, pemulihan ekonomi Kalimantan Timur masih terasa amat lambat.
- Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Kuat Hadapi Dinamika Geopolitik Timur Tengah
- Mudahkan Perizinan Dasar Berusaha, UU Cipta Kerja Pacu Pertumbuhan Ekonomi 2024
- 27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- SRC & BRI Dukung UMKM jadi Pendorong Pertumbuhan Berkelanjutan
- BRI Microfinance Outlook 2024, Jokowi Apresiasi Peran BRI Memberdayakan UMKM
- Pembangunan Ekonomi Tabanan Melejit Di Bawah Kepemimpinan Bupati Sanjaya