ISIS Pergi, Syria Pulihkan Ekonomi

ISIS Pergi, Syria Pulihkan Ekonomi
Ghouta Timur porak-poranda akibat perang saudara Syria. Foto: Al Jazeera

jpnn.com, DAMASKUS - Harapan terbit dari Syria. Senin (31/7) Menteri Perhubungan Ali Hammoud mengumumkan bahwa jalan yang menghubungkan Syria dan Jordania sudah siap. Dalam waktu dekat, akses utama dua negara itu bisa dilalui. Dengan demikian, perekonomian Syria akan berangsur pulih.

Pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah menguasai penuh perbatasan Syria dan Jordania di Nassib, daerah sekitar Sungai Yarmouk. ’’Jalur itu sudah siap untuk difungsikan kembali,’’ kata Hammoud seperti dilansir Reuters.

Kini Syria menantikan surat permohonan resmi dari Jordania. Setelah surat diterima, Syria akan langsung membuka jalur strategis tersebut.

Jalur di wilayah barat daya Syria tersebut menjadi jalur utama perekonomian Syria dan Jordania. Komoditas bernilai miliaran USD biasanya datang dan pergi melewati jalur tersebut.

Namun, sejak 2011, jalur itu ditutup sepihak oleh Jordania. Sebab, ISIS Syria menjadikan jalur tersebut sebagai akses utama untuk menebar teror ke Jordania.

Harapan untuk membuka kembali akses itu lahir setelah rezim Assad sukses mendepak ISIS dari Syria. Tepatnya setelah benteng pertahanan ISIS di Sungai Yarmouk berhasil digulingkan. Pemerintahan Assad pun lantas kembali berkuasa di perbatasan. Mereka kemudian membenahi kerusakan akibat perang antiteror di sana.

Sembari membangun kembali kawasan Yarmouk, pemerintahan Assad juga memburu orang-orang ISIS yang masih tersisa di sana. Kemarin (1/8) militer Syria mengaku berhasil membersihkan desa terakhir dari cengkeraman ISIS. Itu berarti, normalisasi bisa segera dimulai.

Selain jalur darat, Syria akan kembali memulihkan jalur udara. Maskapai-maskapai Eropa, menurut Hammoud, sudah tidak sabar untuk kembali singgah di Syria.

Harapan terbit dari Syria. Senin (31/7) Menteri Perhubungan Ali Hammoud mengumumkan bahwa jalan yang menghubungkan Syria dan Jordania sudah siap

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News