Isu Mahar Politik Bisa Menggerus Keterpilihan Prabowo-Sandi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe memprediksi sejumlah isu bakal mengemuka di Pilpres 2019.
Sejumlah isu itu kemungkinan bermunculan untuk menjatuhkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dua pasangan bakal calon presiden yang bertarung di Pilpres 2019.
"Saya kira ada banyak isu, baik itu tentang ekonomi, pekerja asing, isu SARA, soal penegakan hukum, isu pelanggaran hak asasi manusia dan isu-isu lain," ujar Ramses kepada JPNN.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia ini, isu-isu tersebut mulai terasa di publik.
Karena itu, butuh komitmen kedua kubu yang bertarung di Pilpres 2019, sama-sama mengedepankan kampanye adu gagasan.
Dia menilai, kampanye negatif apalagi kampanye hitam hanya akan mengakibatkan keterbelahan di tengah masyarakat.
Di sisi lain, pengajar di Universitas Mercu Buana tersebut juga meragukan partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi bakal solid memberi dukungan.
"Perlu diketahui, Prabowo-Sandi sama-sama berasal dari parpol yang sama, meski kemudian disebut Sandi sudah keluar. Tak bisa dipungkiri muncul kesan Gerindra menaklukkan tiga partai koalisi yang ada, ini tentu kurang baik," kata Ramses.
Beredar isu bahwa Sandiaga Uno memberi uang Rp 500 miliar sebagai mahar politiik pada Prabowo Subianto
- Gandeng Kemenparekraf, Mudik Bareng MS GLOW 2024 Berangkatkan 500 Pemudik
- Sandi Ajak Masyarakat Dukung Perfilman Nasional
- Berbeda dengan Sandi Uno, Elite Sebut PPP Masih Fokus Kawal Pemilu
- Bang Sandi Blak-blakan Ungkap Alasan PPP Belum Bersikap soal Hak Angket
- Ikhtiar BPOLBF Mengembangkan SDM Kepariwisataan NTT
- Dinobatkan Sebagai Muzaki Teladan, Sandiaga Uno: Alhamdulillah