Jaguar Land Rover Merugi Rp 66,28 Triliun, Hingga Rumor Bakal Dilepas Tata Motors

Jaguar Land Rover Merugi Rp 66,28 Triliun, Hingga Rumor Bakal Dilepas Tata Motors
Ilustrasi dealer Jaguar Land Rover. Foto: JLR

jpnn.com - Industri otomotif dunia memang sedang kurang baik. Setelah kabar Ford akan merumahkan ribuan karyawannya, kini giliran Jaguar Land Rover (JLR) melaporkan kinerja keuangan yang merugi.

Tercatat, Jaguar Land Rover telah mengalami kerugian sebesar £ 3,6 miliar atau sekitar Rp 66,28 triliun untuk tahun fiskal 2018 yang berakhir Maret 2019, ini terbesar dalam sejarah perusahaan.

BACA JUGA: 44 Ribu Model Jaguar dan Land Rover Kena Recall

Seperti dilansir Xinhua, kerugian sebelum pajak dari operasional JLR mencapai 358 juta pound, sedangkan kerugian yang berasal dari impairment charge dan redundancy cost mencapai 3,24 miliar pound.

Sebagian besar kerugian disebabkan penjualan yang melambat di pasar Cina, di mana turun sekitar 5,8 persen (years on years) menjadi 578.915 unit. Ini mengimbangi keuntungan yang dibuat di pasar Inggris dan AS, di mana penjualan naik masing-masing 8,4 persen dan 8,1 persen.

Salah satu model yang mengalami penurunan ialah varian kendaraan dengan basisi mesin diesel.

Akibat kerugian tersebut, juga memaksa JLR kemungkinan akan mengambil langkah PHK terhadap 5.000 karyawan tahun ini.

Perusahaan yang diakuisisi oleh Tata Motors pada 2008 itu juga telah menjadi subjek rumor luas bahwa akan dilepas. Dalam hal ini, PSA Group dikabarkan sedang melakukan pembicaraan lanjutan dengan Tata untuk mengakuisisi JLR. (mg8/jpnn)


Setelah kabar Ford akan merumahkan ribuan karyawannya, kini giliran Jaguar Land Rover (JLR) melaporkan kinerja keuangan yang merugi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News