Jelang Imlek, Ikan Dingkis Tembus Rp 150 Ribu Per Kilo

Jelang Imlek, Ikan Dingkis Tembus Rp 150 Ribu Per Kilo
Seorang pedagang menunjukkan ikan Dingkis yang diburu warga Tionghoa jelang Imlek. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - jpnn.com - Warga Tionghoa di kota Batam, Kepulauan Riau punya kebiasaan unik jelang tahun baru Imlek 28 Januari mendatang, yakni berburu ikan Dingkis di pasar.

Meski masih 11 hari lagi tahun baru Imlek, namun warga Tionghoa sudah mulai mencari ikan Dingkis di pasar Penuin Lubukbaja, Batam.

"Udah mulai jual, tapi masih murah karena telurnya sedikit. Harganya masih Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu perkilo," ucap seorang pedagang Ismail, Senin (16/1).

Warga Tionghoa meyakini mengonsumsi ikan Dingkis membawa rejeki, setiap jelang Imlek ikan Dingkis jadi favorit dan selalu dicari di Batam.

"Yang bikin mahal itu telurnya, makin banyak telur makin mahal. Sekarang masil murah," katanya.

Dia menambahkan, ikan Dingkis punya dua jenis telur, ada yang berwarna putih dan kuning. "Pasangan baru atau anak muda suka cari yang telur putih, kalau yang kuning orang tua, karena kolesterolnya tinggi," ujarnya.

Berbeda dengan Ismail, pedagang lain Ati mengatakan kini dia telah menjual dengan harga Rp 150 ribu perkilo.

Menurut Ati, biasanya ikan Dingkis mulai mahal mulai empat atau lima hari jelang imlek karena saat ikan Dingkis akan banyak bertelur.

 Warga Tionghoa di kota Batam, Kepulauan Riau punya kebiasaan unik jelang tahun baru Imlek 28 Januari mendatang, yakni berburu ikan Dingkis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News