Job Fair Bukan Solusi Atasi Pengangguran

Job Fair Bukan Solusi Atasi Pengangguran
Ilustrasi job fair. Foto: Jawa Pos/JPNN

jpnn.com, TANGERANG - Pengamat Kebijakan Publik, Universitas Indonesia, Agus Pambagyo mengingatkan Pemkot Tangerang, Banteng, untuk tidak bangga menggelar kegiatan bursa kesempatan kerja alias Job Fair.

Pasalnya, program tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah pengangguran yang terus meningkat.

Apalagi, para pencari kerja tersebut tak memiliki keahlian yang ditetapkan perusahaan sebagai syarat utama untuk masuk sebagai pekerja.

Agus Pambagyo menegaskan, pelaksanaan kegaiatan job fair oleh Pemkot Tangerang ini dianggap hanya untuk menutupi kelemahan kerja dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) yang tak mampu mengatasi masalah pengangguran.

Mengingat persoalan pengangguran di kota tersebut terus meningkat setiap tahun. Dan untuk menghindari keluhan masyarakat maka bursa kerja dengan melibatkan puluhan perusahaan dilaksanakan.

”Memang ada cara pemerintah daerah ini menutupi kelemahan kerja sebuah instansi. Jadi jangan bangga jika bursa kerjanya di datangi banyak pencari kerja, karena hal itu tidak akan mengurangi angka pengangguran. Harusnya itu yang diperbaiki selain mengeluarkan program job fair,” kata Agus seperti diberitakan INDOPOS (Jawa Pos Group).

Menurutnya, kesalahan telak yang dilakukan oleh Dinasker Kota Tangerang dalam mengurangi pengangguran itu adalah tidak memberdayakan balai latihan kerja (BLK) bagi pengganguran terbuka.

Sebab, dengan adanya keahlian yang dimiliki pencari kerja itu akan dapat menjadi nilai penting agar dapat diterima di perusahaan yang membutuhkan pegawai.

Pengamat Kebijakan Publik, Universitas Indonesia, Agus Pambagyo mengingatkan Pemkot Tangerang, Banteng, untuk tidak bangga menggelar kegiatan bursa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News