Jokowi Bisa Kehilangan Dukungan dari Kalangan Nahdliyin

Jokowi Bisa Kehilangan Dukungan dari Kalangan Nahdliyin
Guru, pelajar, ulama dan aktivis NU saat mengikuti Aksi Jihad Tolak Full Day School (FDS) di Halaman Kantor PCNU Kota Tasikmalaya Jalan dr Soekardjo kemarin (12/8). Foto: Yanggi F Irlana/Radar Tasikmalaya/JPNN.com

Mutawakkil juga berharap Jokowi dan Mendikbud tidak menafikan fakta bahwa pendidikan karakter sudah lama diterapkan di pondok pesantren maupun madrasah diniyah.

“Pendidikan karakter itu sudah ada di Indonesia sejak lama, namanya akhlakul karimah,” kata pengasuh PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo, itu.

Prinsip di pesantren, sebelum siswa menerima ilmu, para kiai memasukkan doktrin-doktrin penghormatan terhadap ilmu, guru, dan sumber-sumbernya.

Serta membersihkan hati para santri dengan latihan-latihan spiritual. Sehingga meskipun mereka pandai, perilaku para santri tetap terjaga.

Selain itu, dia juga menyesalkan Mendikbud Muhadjir Effendy yang merasa telah mendapatkan dukungan dari kalangan pesantren hanya dengan beberapa kali kunjungan.

Ia menyebut dan memastikan bahwa seluruh pesantren di Jatim satu suara menolak full day school.

“Hanya dengan beberapa kali kunjungan, Menteri sudah merasa selesai melakukan sosialisasi,” pungkasnya. (tau)


Nahdlatul Ulama (NU) secara tegas menolak kebijakan sekolah lima hari atau kerap disebut full day school (FDS).


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News