Jokowi: Efisiensi Dalam Membangun Infrastruktur Itu Penting

Jokowi: Efisiensi Dalam Membangun Infrastruktur Itu Penting
Presiden Jokowi menghadiri acara pembangunan Coal Terminal 20 Juta Ton, groundbreaking PLTU IPP Jawa 7, 9 dan 10, peresmian PLTU IPP Banten Kapasitas 660 MW di Desa Terate, Kramatwatu, Serang pada Kamis (5/10). Foto: Setpres

jpnn.com, SERANG - Efisiensi harus menjadi prioritas dalam pembangunan setiap infrastruktur. Hal ini dilakukan guna menekan biaya transportasi dan produksi.

Pernyataan ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika menghadiri acara pembangunan Coal Terminal 20 Juta Ton, groundbreaking PLTU IPP Jawa 7, 9 dan 10, peresmian PLTU IPP Banten Kapasitas 660 MW di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang pada Kamis (5/10).

"Saya titip kepada PLN, ini masalah efisien agar semua biaya yang ada dicek betul secara detail. Baik yang berkaitan dengan batu bara maupun biaya transportasi," katanya.

Dalam sambutannya, mantan gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi kerja cepat PLN dalam mengatasi masalah kekurangan listrik di Tanah Air. Padahal tiga tahun lalu saat berkunjung ke sejumlah daerah, Jokowi sering kali mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait langkanya pasokan listrik.

Namun tiga tahun era kepemimpinannya, keluhan tersebut sudah mulai tidak terdengar. “Artinya kerja ngebut yang telah dilakukan PLN itu sudah mulai dirasakan oleh masyarakat.

Meskipun pembangkit listrik yang sedang dibangun dan yang proyeknya masih diproses juga masih banyak,” jelasnya.

Melihat kerja cepat tersebut, Jokowi pun menargetkan Indonesia akan mendapatkan pasokan listrik yang cukup pada tahun 2019 mendatang. Bahkan pada saat itu seluruh provinsi dari Sabang sampai Merauke akan teraliri listrik karena pasokannya mencukupi.

Target tersebut menurut Presiden bukanlah sekedar harapan, mengingat listrik adalah sebuah investasi jangka panjang bagi sebuah negara dan memiliki berbagai manfaat di dalamnya.

Efisiensi harus menjadi prioritas dalam pembangunan setiap infrastruktur. Hal ini dilakukan guna menekan biaya transportasi dan produksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News