Jokowi Kok Kesannya Hanya Berkutat Pada Diksi-diksi Sindiran

Jokowi Kok Kesannya Hanya Berkutat Pada Diksi-diksi Sindiran
Joko Widodo. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Suhendra Ratu Prawiranegara menyayangkan sikap calon presiden petahana Joko Widodo belakangan ini.

Suhendra menilai, calon presiden nomor urut 01 terkesan hanya berkutat seputar diksi. Seperti, memunculkan istilah 'sontoloyo' dan 'genderuwo' dalam beberapa kesempatan.

"Presiden sepertinya tidak bermaksud menyamakan para pengkritik atau pihak yang dimaksud sebagai genderuwo. Tapi karena terucap dari seorang kepala negara, mau tidak mau berimplikasi luas. Ini patut disayangkan," ujar Suhendra di Jakarta, Senin (12/11).

Suhendra menilai, Jokowi seharusnya fokus mengerjakan hal-hal besar. Seperti, memaparkan strategi menghadapi geopolitik Tiongkok yang memanfaatkan jalur transportasi dunia sebagai jalur perdagangan di kawasan Eurasia.

Strategi geopolitik gagasan pemimpin Tiongkok Xi Jinping itu dikenal dengan istilah One Belt One Road (OBOR), di mana wilayah Indonesia masuk dalam strategi tersebut.

"Harusnya beliau (Jokowi) lebih bersiap dengan strategi global. Bukan malah menimbulkan polemik baru dengan istilah sontoloyo dan genderuwo," ucapnya.

Jokowi kata Suhendar, sebenarnya bisa memberi solusi menghadapi strategi geopolitik Tiongkok, dengan mengopimalkan program tol laut. Sayangnya, konsep tersebut belum menunjukkan hasil yang maksimal.

"Jawab saja tantangan global dengan program dan gagasan seperti optimalisasi konsep tol laut yang masih jauh dari harapan dan target. Bukan malah terjebak pada diksi-diksi yang tak memberikan kontribusi positif bagi demokrasi dan kemajuan bangsa," pungkas Suhendar.(gir/jpnn)


Jokowi diminta tidak terjebak pada diksi-diksi yang tak memberikan kontribusi positif bagi demokrasi dan kemajuan bangsa


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News