Jokowi Setuju Merevisi Pasal Karet Dalam UU ITE

Jokowi Setuju Merevisi Pasal Karet Dalam UU ITE
Presiden Joko Widodo mengunjungi Kantor Jawa Pos di Graha Pena, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Presiden Joko Widodo setuju dengan wacana revisi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektrorik atau UU ITE, utamanya terhadap pasal-pasal yang dinilai multafsir alias pasal karet.

Hal tersebut disampaikan Jokowi, saat berdialog dengan awak redaksi Koran Jawa Pos, saat mampir ke Gedung Graha Pena Surabaya, Sabtu (2/2).

Masalah UU ITE dikemukakan redaktur metropolis Koran Jawa Pos, Sigit. Menurutnya, koran yang berbasis di Jawa Timur itu punya semangat yang sama dengan pemerintah dalam memerangi hoaks atau berita bohong yang erat kaitannya dengan UU ITE.

Jokowi Setuju Merevisi Pasal Karet Dalam UU ITE

Namun demikian, banyak pula yang memandang banyak pasal di UU ITE dianggap sebagai pasal karet, dan rentan disalahgunakan dalam menjerat seseorang sebagai pelaku pidana transaksi elektronik.

"Semangatnya saya setuju (untuk revisi). Jangan orang menduh pemerintah, presiden, kapolri menggunakan UU itu untuk kepentingan politik. Dikaji, diluruskan dan direvisi kalau diperlukan," ucap Jokowi.

Jokowi Setuju Merevisi Pasal Karet Dalam UU ITE

Dengan begitu, mantan wali kota Solo ini berharap tidak ada lagi pasal di UU itu yang dinilai multitafsir, sehingga bisa disalahgunakan. Sebaliknya, dia juga tidak setuju dengan suara-suara yang menuduh aparat penegak hukum melakukan kriminalisasi.

Presiden Jokowi setuju dengan wacana revisi UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektrorik atau UU ITE, utamanya terhadap pasal-pasal yang dinilai multafsir alias pasal karet.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News