Jualan Suvenir Omzet Rp 286,7 Juta per Bulan, Wow!

Jualan Suvenir Omzet Rp 286,7 Juta per Bulan, Wow!
SUDAH TIGA TAHUN: Agus Sudrajat di toko suvenirnya di Tokyo. Toko itu jadi jujukan turis karena harga barangnya lebih murah daripada di toko lain. Foto: Narendra Prasetya/Jawa Pos

jpnn.com - JPNN.com – Jika Anda sedang berlibur ke Tokyo, Jepang, mampirlah ke Japan Souvenir Shop (JSS) untuk membeli suvenir. Ditanggung Anda kerasan.

Pasalnya, yang punya toko orang Indonesia. Namanya Agus Sudrajat. Wartawan Jawa Pos NARENDRA PRASETYA belum lama ini membuktikannya.

TEMPATNYA tidak sewah toko-toko suvenir lainnya di Tokyo. Tidak di tepi jalan raya, tidak pula di tempat keramaian. Untuk bisa mencapainya, pengunjung mesti melewati jembatan kecil yang berada di bawah Stasiun Akihabara.

Jika toko tutup, jangan harap dapat menemukannya. Sebab, papan nama tokonya tertutup rolling door.

”Sudah tiga tahun ini saya buka usaha ini. Sejak awal tempatnya ya di sini,” ucap Agus Sudrajat, pemilik JSS, ketika berbincang dengan Jawa Pos Selasa (20/12).

Jawa Pos mengetahui JSS dari informasi yang diberikan pemilik toko makanan khas Indonesia di Ameyoko Market, Ueno, Tokyo.

Pria kelahiran Bandung, 6 Agustus 1970, itu sejatinya sudah hidup mapan di tanah rantau. Kali pertama menginjakkan kaki di Jepang pada 2000 mengikuti istrinya yang orang Jepang, Tominaga Hiroko, Agus sempat berpindah-pindah kerja.

Dia pernah bekerja di sebuah perusahaan yang gaji per tahunnya mencapai JPY 5 juta atau senilai Rp 573,4 juta (JPY 1 = Rp 114,68). Rata-rata penghasilan standar pekerja di Jepang per tahun sekitar JPY 2,5 juta atau Rp 286,7 juta.

JPNN.com – Jika Anda sedang berlibur ke Tokyo, Jepang, mampirlah ke Japan Souvenir Shop (JSS) untuk membeli suvenir. Ditanggung Anda kerasan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News