Jumlah Penderita Kanker Tertinggi di DI Yogyakarta, Mengapa?

Jumlah Penderita Kanker Tertinggi di DI Yogyakarta, Mengapa?
Pap Smear untuk deteksi kanker rahim. Foto: JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Hari Kanker Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Februari. Per tahun, penderita kanker baru mencapai 348 orang di Indonesia.

Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian. Data tersebut juga menyebutkan 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker.

Menurut data Kementerian Kesehatan, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia 136.2 per 100.000 penduduk.

Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan, Indonesia berada pada urutan delapan di Asia Tenggara. ”Sedangkan di Asia urutan ke 23,” ucapnya.

Angka jenis kanker tertinggi di Indonesia untuk laki-laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk.

Kedudukan kedua, kanker hati yang penderitanya mencapai 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.

Anung menambagjan, angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 pendudu dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk. Kanker leher rahim atau serviks berada pada urutan dua.

”Berdasarkan data Riskesdas, prevalensi tumor/kanker di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018,” ujarnya.

Hari Kanker Sedunia 4 Februari, setiap tahunnya di Indonesia terdapat penderita kanker baru mencapai 348 orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News